Rejeki Nomplok Dapat Cewek Montok

News Online Itil

Cerita Sex Rejeki Nomplok Dapat Cewek Montok – Hari itu aku pulang ke rumah sudah jam 9 malam,sejak dari sepulang sekolah aku keluyuran main ke rumah temenku,aku baru duduk di bangku sma kelas 2 dan aku diberi motor oleh orang tuaku yang pada saat itu untuk trasportasi ke sekolah (baca=keluyuran)

Dengan perut yang sudah keroncongan aku langsung menuju meja makan tanpa mandi dan ganti pakain dulu,aku masih memakai seragam sekolahku.Suasana rumah kelihatan sepi,cuma adikku yang lagi nonton tv diruangan tengah, ”pada kemana ton” teriaku sama adikku dari ruang makan “

sudah pada tidur bang,papa ke daerah tadi sore”, begitu jawab adikku yang baru duduk di kelas 6 sd.”mama mana?”, tanyaku lagi “sudah tidur juga,tadi kurang enak badan katanya”, jawab si anton adikku.

Cerita Sex Rejeki Nomplok Dapat Cewek Montok
Cerita Sex Rejeki Nomplok Dapat Cewek Montok

Cerita Sex “Baru pulang don?”, aku dikagetkan oleh suara cewek yang menyapa ku dari belakang sambil memegang pundakku,”eh iya,eh..kak deni..!” jawabku sambil membalikkan badan dengan sedikit menengadah karena posisiku duduk di kursi makan membelakangi kak deni.

Dengan masih rasa terkejut dan heran aku balik nanya “kak deni nginep disini?,sudah makan kak?”,tanya ku lagi,”iya don,besok mau nganterin ibu berobat pagi-pagi” (ibu=begitu dia memanggil mamaku).Kak deni adalah salah seorang pegawai papaku dan sering bantu-bantu mama untuk urusan dharma wanita,dia sudah akrab dengan keluargaku.

Kak deni ini berumur sekita 23 tahun dan masih lajang,orangnya cantik dan kalau menurutku mempunyai daya tarik sex yang tinggi dengan kulit putih mulus,dada lumayan montok dengan patat yang membulat,tingginya kira-kira 167 dengan berat badan yang porposional,aku rasa dia sangat memperhatikan penampilannya apalagi tubuhnya,dia memiliki rambut sedikit ikal sebahu.

Teerus terang aku suka banget sama dia dan aku sering memperhatikannya klo ketem
u dan dia merupakan satu satu nya cewek yang menjadi imajinasi sexualku ketika beraktifitas di kamar mandi saat itu(coli gito loh,he…).

Aku selalu memikirkan bagaimana caranya untuk mewujudkan khayalanku itu karena bagiku kak deni sangat cantik dan sexy sekali.Dan selama ini bukannya aku tidak mencoba pendekatan sex dengannya tapi yah itulah mungkin karena perbedaan usia dan dia jug mungkin menganggap aku anak laki-laki

yang lagi puber maka dia cuma menggodaku sedikit-dikit aja ketika aku becandain menjurus ke arah esex-esex seperti ketika waktu itu di kantor papaku lagi ada pertandingan bola voli, ”kak,baju kaosnya kekecilan tuh nomornya.?” Candaku begitu mataku kepergok mlototin dadanya yang montok itu terbungkus baju kaos olahraga yang ketat.,

”iya nih,udah… jangan diliatin terus dong,ntar malah pengen yang lain”, katanya tersenyum sambil duduk di samping ku kegerahan sehabis bertanding tadi,”he..” cuma itu yang keluar dari mulutku dibecandain kak deni kala itu.

Malam itu kak deni sudah pake daster bertali seperti tangtop warna pink pendek selutut sehingga sangat sexy sekali,”kak deni sudah makan kak?”, tanyaku lagi sambil melanjutkan makanku dan kak deni pun menarik kursi makan disebelah ku sambil duduk “udah,kok pulangnya malam don?keluyuran dulu ya?”,

tanya nya ketika sudah duduk disebelahku.”iya kak,tadi kerumah temen dulu jawabku sambil melirik ke dia huh…,bener-bener cantik dan sexy nih kak deni,otak ku langsung berfikir kotor,ini kesempatan yang harus kumanfaatkan.

Pertama tama aku cuma berfikir untuk mengintipnya dia tidur nanti atau mandi besok pagi tapi entah dari mana munculnya keinginan untuk dapat lebih seperti yang selama ini aku khayalkan.Bekali kali aku llirik kesamping melihat kak deni yang lagi makan buah,

dasternya lumayan tipis sehinggga kelihatan dia memake bra putih yang tidak pake tali,aku melirik ke pahanya kelihatan mulus sekali karena dasternya terangkat sedikit ketika dia duduk di kursi itu.

”Kenapa lirik-lirik kakak don…?,udah.. makan aja.. ntar nasinya masuk ke hidung lho”, katanya sambil tersenyum “sapa yang ngelirik?,doni gak ngelirik kok,doni cuma ngelihat aja”, kataku sambil berdiri ngambil minum,”ngelihat apaaa…?”,tanyanya dengan nada mulai becanda “yah…,

cantik and sexy aja” kataku bingung ngejawab pertanyaan kak deni,”cantik sexy apaan sih don?” tanya balik kak deni,”iya kak deni cantik and sexy aja kelihatannya jawabku jujur. ”aahhh masa sih don?,biasa aja kali don,kirain kamu mau komentarin daster kakak kesempitan juga kayak waktu peke kaos olahraga dulu”, tanya nya mulai memancing,wah…bener nih mancing-mancing pikirku kembali duduk dimeja makan disebelah kak deni.

“klo dulu itu memang kesempitan tapi kalau sekarang ke longgaran kali kak,he…”, jawabku mulai ikut mancing omongannya lagi. “klo longgar mang napa don?ga jelas ya,ha..ha..”, sambil berdiri dan menepuk bahuku,ketawanya agak keras dikit entah aku benar2 lucu di matannya atau dia mulai suka dengan arah omonganku.

Aku menjadi sedikit ga enak merasa diledek sama kak deni.Dia berjalan menuju westafel untuk nyuci tangannya sehabis makan buah tadi dan dari belakang jelas sekali kelihatan pantatnya yang membulat dan wow… rupanya kak deni memakai cedal model G-string karena cuma tali di tengah aja yang kelihatan

membayang dari dalam daster nya terus ke belahan pantatnya,waduh….,konti ku langsung mulai gerak gerak didalam celana seragamku.Aku cepat-cepat menyelesaikan makanku karena rasanya sudah kenyang aja,
“lagian mana ada daster yang ketat,daster ya longgar lah don,kan buat tidur..?”katanya menyambung omongan dia yang tadi.”yah…

lebih kelihatan kalau pake daster kali kak?” kataku dan dadaku mulai ga karuan karena obrolan dah mulai gak karuan,maklumlah waktu itu aku memang pada masa puber dan belum pernah macam-macam dengan perempuan.”emang kelihatan apa sih don..?doni ngelihat apa?”,

tanya dia sedikit ngelirik sambil tersenyum.Huh gila nih bener-bener pemerkosaan nafsu namanya,aku langsung jadi konak.Kak deni berjalan kearahku dan kembali duduk disamping ku.”kok udahan makannya?gak habis knp don?”,

tanya kak deni melihat aku udah selesai makan.” Sudah keburu kenyang kak krn banyak yang kelihatan”, kata ku sambil beranjak dari meja makan dengan senyum-senyum sendiri,”apa sih yang kelihatan?”, tanya dia lagi sambil pura-pura goblok gitu.

“Bang doni,kak deni,anton tidur dulu dah ngantuk besok sekolah pagi”,anton adikku tiba-tiba datang pamit mau tidur.”ya anton,selamat tidur ya?”,kata kak deni,”ya udah tidur sana”,sahutku,”tv ama lampu di ruang sini dimatiin gak bang?”,

tanya si anton lagi,”ga usah biarin aja”,jawabku setengah berteriak setelah si anton berlalu dari ruang makan,aku nyamber handuk mau mandi krn aku memang blom mandi seharian sambil masuk kmr mandi aku masih sempat becandain kak deni

lagi ketika kami berpapasan dia mau ke ruangan tv sedangkan aku mau ke kmr mandi,”kalau dimatiian lampunya gak kelihatan lagi dong,ya kak?”, canda ku,”kelihatan apa sih..?”, jawabnya sambil mencubit pinggangku,

News Online Itil

“awas mandinya jgn lama-lama?” katanya lagi,aku tau pasti dia nyindir aku dan curiga aku pasti coli,mungkin dia juga tau kalau masa puber itu bagi cowok coli merupakan the way out bila konak menyerang,huahuhaaaaa…..”

Kalau doni mandinya bentar kak..,kak deni mandinya lama ya”?, jawabku sambil menutup pintu kamar mandi.Di dalam kamar mandi aku bener bener pengen coli,sudah ga tahan banget rasanya,ku elus elus burungku yang sudah menegang keras,tapi aku masih sempat berfikir,mendingan aku tahan dulu,mana tahu ntar dicoliin,pikiran ku bener-bener dah konak habis.

Cepat-cepat a aku siram tubuhku dan kesegaran air mandi sedikit membuat urat-urat syaraf nafsuku mengendur,cuma burungku yang gak mau tidur,tetap keras menantang siap untuk berperang padahal sekalipun belum pernah ikut perang,he….

Selesai mandi aku cuma memakai handuk doang sehingga burungku yang masih berdiri kelihatan banget walaupun sudah aku usahakan melonggarkarkan sedikit lilitan handuk yang kulilitkan dipinggangku dan berjalan sedikit membungkuk biar ga kelihatan klo lewat didepan kak deni,

bagaimanapun saat itu masih ada sedikit rasa malu,entah malu karena apa dan kalau lagi kepikir kejadian itu pada saat ini,tapi klo kejadian itu berlangsung paada saat sekarang ini mungkin malah akan aku sengajain biar kelihatan.”cepet banget madinya don?ga di buang sampai habis kan?disisain ga?”,

sapa kak deni ketika aku lewat didepannya,kulihat dia tersenyum menggoda sambil matanya melirik sedikit ke arah selangkanganku yang terbungkus handuk.”sisain apanya sih kak?” tanyaku bener-bener gak ngerti pada saat itu,

tapi pikiranku cepat menangkap canda kak deni dan tanpa ampun lagi burungku kembali mengeras hingga jelas kelihatan menonjol dibalik handuk yang ku pakai dan posisiku saat itu juga berada tepat di depan kak deni yang sedang duduk nonton tv sendirian.

” Aww doni,handuk kamu kekecilan,kelihatan tuh?!!” kata kak deni sambil memalingkan mukanya kearah tv tapi masih melirik terus ke selangkanganku begitu melihat handukku ada tonjolannya di selangkanganku.

Sudah kepalang nih pikirku,udah mulai vulgar nih becandanya “mana sih kak kelihatan?” tanyaku sambil mendorong kebawah burungku,tapi namanya penis semakin dikerasin malah tambah keras, “kan masih dibungkus,sama aja sama kak deni juga kelihatan tapi masih dibungkus kan?”

lanjutku lagi sambil tetap menahan burungku biar tidak mengacung dari balik handuk.”cepetan pake celana ntar patah lho klo kamu tekan begitu terus”,sengaja aku lepasin tanganku aku berpura2 kesakitan dgn sedikit membungkuk di depan kak deni,

waktu itu aku sempat melihat ke belahan buah dada kak deni yang putih,muluss banget dan ternyata cukup besar ukurannya menurutku “kenapa don?” tanya dia kaget begitu melihat aku pura-pura mengerang kesakitan

“aduhhh sakit banget nih kak karena aku tekan barusan” kata ku,kak deni kulihat kebingungan karena gak tau mesti harus bagaimana sementara aku masih sedikit membungkuk memegang dan menggenggam burungku walaupun masih di bungkus handuk dan kak deni sedikit menggeser tubuhnya,

karena posisi dia duduk di depanku posisinya pas banget beberapa senti lagi di depan selangkanganku,”terus gimana nih don?,dikasih obat apa?coba dikecilin aja?” katanya kebingungan dikira aku bener2 kesakitan, “aduh..,aduh sakit banget kak?

mana bisa langsung dikecilin gitu?” sahutku lagi sambil terseyum tapi tetap dengan ekspresi menahan sakit, “trus gmn nih don?,lepasin dong jangan kamu remes gitu dong?” kata kak deni melihat tanganku masih menggenggam burungku,

“aduh iya kak,sakit ama nyeri nih” kata ku lebih meyakinkan dan perlahan-lahan tanganku aku lepaskan dari burungku dan jelas lah kelihatan dari handuk yang menonjol itu kalau burungku sudah bener tegang banget, “duh doni kok tegang gitu sih,gak bisa kamu lemesin ya”

katanya sambil melotot melihat burungku yang menonjol dari balik handuk, “nyeri kak aduh..”, kataku
sambil sedikit menarik handuk biar sedikit longgar,karena ada juga rasa risih di usiaku yang baru 18 tahun,”nyeri kenapa?nyeri apa sakit don?” katanya “nyeri kena handuk ini kak”,

jawabku sambil mata ku sekarang bebas menikmati buah dada kak deni dari atas melalui celah dasternya walaupun gak bisa ngelihat putingnya tapi buah dada nya jelas banget kelihatan dari atas dasternya yang longgar itu,burungku pun sudah semakin gak mungkin bisa kukendalikan lagi,sudah tegang dan keras banget.

“Coba sini kakak lihat eh.. anu coba kamu lepasin dulu deh handuknya di kamar don?”, kata kak deni kebingungan,dia kelihatan cemas tapi aku dapat melihat matanya gak lepas dari burungku,pasti dapet nih pikirku.”

Aduh mana bisa jalan nih ngilu banget”, sahutku sambil lebih membungkuk sehingga kepalaku lenih dekat diatas kepalanya dan tercium aroma rambut dan tubuhnya,huh..bikin aku konak ke ubun-ubun.Aku dah nekad,pokoknya aku harus dapat mewujudkan apa yang selama ini cuma ada dalam khayalanku.”

Gimana nih don?,aduh..,hm…boleh ga kak deni lihat ,eh anu maksud kakak,doni malu ga kalau kakak lihat?” tanya nya sedikit bingung dan wajahnya sedikit tegang melihat ke aku,karena posisinya duduknya di kursi didepanku sedangkan aku berdiri sedikit membungkuk sehingga wajah kami begitu dekat

dan mungkin reflek atau karena kasihan dia memegang rambutku sehingga ketiaknya yang putih mulus itu kelihatan jelas dan aroma tubuhnya bener ngonakin banget,nafasku mulai memburu,dan kak deni tahu klo nafasku sedikit nyesek tapi pasti dia pikir aku kesakitan,tangannya turun memengang bahuku sambil mengelus-ngelus lengan atasku mungkin berusaha menenangkan ku biar gak sakit(maksud dia kaleee,he…).

“iya kak tapi pelan-pelan bukainnya kak?,sedikit nyeri kesenggol handuk nih,aduh….” Aku pun merintih ssupaya dia lebih yakin. ”Doni tutup mata ya soalnya kakak hm..gimana yah…?” kulihat dia emang sudah benar-benar bingung dengan keadaan saat itu.

Aku kemudian menegakkan badanku dan burungku langsung kelihatan jelas lagi tegang dari balik handuk,”kok bisa jadi begini sih don..?”, katanya sambil tanganya perlahan membuka lilitan handuk ku,kulihat kak deni wajahnya mulai tegang,

begitu dia tarik handukku langsung terjatuh kelantai dan tanpa dia sadari kudengar kak deni sedikit menjerit tertahan sambil memanggil namaku “hah..doni..?” katanya setengah berbisik, “aduh kak,hah…lega dikit nih rasanya” kataku tapi tanpa mengurangi ekspresi nahan sakit atau nyeri atau apalah takut klo dia melihat ke mukaku tapi aku lihat kak deni bengong sebentar melihat burungku yang sudah mengeras sekali,

“kok punya kamu bisa keras dan gede gini sih don..?” tanya dia dan kulihat dadanya mulai turun naik tanda birahinya sudah terpancing melihat burung ku yang juga ditumbuhi rambut yang lebat dan hitam,

“aduh..,mungkin ada rambutnya yang ketarik kontol ku makanya sakit dan perih kak?” sengaja aku memakai kata kontol biar lebih vulgar untuk lebih memancing birahinya, ”biasanya kalau dari lemes langsung mengeras gitu kak?”, sambungku lagi. “trus sekarang gimana nih don?”

katanya sambil melihat ke samping seperti mencari sesuatu dan aku tahu dia takut klo mama atau adikku bangun,”tolong lihatin pasti ada rambut yang nyangkut atau ketarik kontolku gak kak?” pintaku supaya dia memegang burungku karena dari tadi dia melototin doang, “gimana cara ngelihatinnya don..?” suaranya sudah mulai sedikit serak,

“kak deni sibak kin aja rambut kontol ku itu tapi pelan pelan ya kak?” mungkin dia juga dah pengen untuk menyentuh burungku karena baru selesai aku ngomong tanpa menunggu lama tangannya sudah langsung memegang kepala burungku dan dengan perlahan tangan dia yang satunya mulai mengelus jembutku.Lama dia mengelus- elus jembutku,

sementara tangan dia yang memegang burungku terasa sudah mulai meremas remas burungku, “udah sayang?,sudah ga sakit?” aku kaget kok dipanggil sayang,pasti kak deni juga sudah horny banget nih sekarang,sudah tanggung dan aku juga sudah ke enakan burungku di pegang-pegang kak deni,

“ah…,iya kak enak kak,terusin kak biar lemes dan gak sakit lagi” sahutku, “gimana..?kakak ga tau caranya,..oh keras banget punya kamu don?masa baru sma dah bisa segede gini sih don?” kak deni dah mulai nyerocos sendiri,aku gak memperdulikan dia mau ngomong apa,

aku bener-bener ke enakan merasakan sentuhan dan remasan-remasannya pada burungku,dan memang ini adalah pengalaman pertama burungku dimainin sama perempuan,sekarang tangannya yang meremes remas burungku sudah terasa mengurut ngurut atau tepatnya mengocok-ngocok punya ku perlahan,

tangannya menggenggam burungku mulai dimaju mundurinnya dari pangkal sampai ke depan terus balik lagi kepangkalnya,perlahan lahan kupegang tangannya yang masih mengelus jembutku dan kulingkarkan kepinggangku dan kutarik kebelakang

sehingga posisinya yang duduk seperti memeluk aku yang lagi berdiri,tangannya itu aku letakkan dipantatku dan dia langsung meremas pantatku,gila pikirku karena dia meremas pantatku sedikit keras sehingga kukunya yang panjang seperti mencakar pantatku,tapi aku tahan sakitnya dan kubiarkan dia meremas remas pantatku

sementara tangan dia yang satunya semakin cepat mengocok burungku berpacu dengan nafasnya yang jelas kedengaran mulai memburu, “haduh..don..oh..?” kak deni mulai mendesah kecil dan sesekali matanya juga melirik kekiri kanan seperti tadi kayak mencari sesuatu,aku tau dia pasti takut ada yang bangun.

Walaupun tangannya sudah melingkar di pinggangku seperti sedang memelukku tapi jarak aku dengan dia yang duduk di depanku masih sedikit renggang.Aku melihat ke arah dadanya yang sudah naik turun dengan cepat.

Ku beranikan untuk memegang kedua pundaknya dengan kedua tanganku sambil ku elus-elus, “oh kak..,enak banget kak..”, gak tahan tanpa sadar langsung ku rangkul tubuhnya sehingga burungku nempel dipipinya,dan tanpa ku sangka dia langsung memeluk tubuhku

yang berdiri di depannya dan menciumi berkali kali perutku.Aku tidak tahu kapan mulainya tiba-tiba burungku sudah berada didalam mulutnya dan terasa hangat dan enak banget,tanpa sadar aku merintih keenakan,

“ooooohhhh….kak…,enak banget kak…..”, tanpa sadar kedua tanganku langsung memegang kepalanya dan membantu dia memundur majukan kepalanya mem blow job burungku.

Mungkin karena ini pengalaman pertamanku,aku pun tidak bisa bertahan lama,akhirnya pertahananku pun langsung bobol dan CRROOOTTTT di dalam mulutnya,dan dia pun semakin mempercepat memundur majukan kepalannya dan “aaahhh….

enak banget kak?” kataku sambil membuka mata dan melihat kak deni sudah melepaskan burungku dan mulutnya,dia tersenyum melihat kearahku, “kamu nakal ya don?ngerjain kakak,awas kamu” katanya sambil berdiri dan berjalan ke kamar mandi.

Aku masih berdiri lemes banget rasanya seperti habis melayang barusan,huh gila banget,lalu aku pun terduduk di kursi masih dalam keadaan telanjang,kulirik jam sudah hapir jam 12 malam pikirku.

Tak lama kemudian kak deni keluar dari kamar mandi dan dia masih tersenyum melihatku, “udah kakak tidur dulu ya sayang?” sambil mencium keningku tapi langsung kutarik dan kucium bibirnya dengan lembut dan ternyata dibalesnya,

kamipun berciuman beberapa menit dan sempat kubisikin “doni juga pengen dong kak,masa kakak aja?” kataku sambil meremas lembut buah dadanya, “jangan sekarang ya sayang..?” katanya tersenyum lagi, “kok gitu sih kak?,kakak curang”

sahutku,”kakak lagi M dan besok kakak juga harus berangkat pagi sekali nemenin mama doni berobat”, jawabnya, “doni mau besok kakak ngantuk-ngantuk karena doni kerjain malam ini?” katanya membujukku sambil menciumi dadaku dan sesekali megigit putingku sehingga akupun mulai terangsang lagi,

“minggu depan aja ya sayang?,ntar kakak nginep disini lagi dan kakakpun sudah ga M lagi,doni boleh lakuin apa saja sepuas doni sama kakak”, lanjut kak deni membujuk ku lagi, “iya deh tapi kakak janji ya?”, “iya,kakak kan juga pengen sayang..?”

katanya sambil berdiri,”kakak tidur dulu ya?katanya meminta persetujuanku,”ya deh kak,eh tapi tadi sperma doni tumpahnya dimana kak?” tanyaku karena seingatku tadi aku gak melihat spermaku,padahal tadi kan aku sudah keluar, “kakak telan sayang”,katanya sambil mencubit pipiku dan berjalan ke arah kamar depan(kamar tamu) untuk pergi tidur.

Aku masih bengong untuk beberapa saat sebelum akupun masuk ke kamar ku dengan perasaan yang gak karuan seakan gak percaya dengan apa yang barusan ku alami malam ini,akhirnya sebelum aku tertidur aku berfikir malam ini bener-bener

Itil Service
News Online Itil