Cerita Sex Hukuman Dari Direktur Body Aduhai – Sebut saja namaku Herman, seorang eksekutif muda yang bekerja pada sebuah perusahaan terkemuka, banyak pegawai laki ” laki yang betah kerja di sini karena mereka sungguh bernafsu jika melihat tubuh seksi dan wajah cantik Bu Sandra,
Bu Sandra seperti seorang malaikat, wajahnya memang sungguh cantik, bibirnya seksi, dan payudaranya akan membuat semua laki ” laki yang melihatnya menelan ludah, apalagi Bu Sandra suka memakai kemeja putih ketat.
Hari ini, seperti biasa, para karyawan bersiap ” siap menyambut Bu Sandra, kira ” kira jam 10, Bu Sandra tiba dan berjalan dengan anggun dan penuh senyum, apalagi dia mengarhkan senyumnya padaku, membuatku terpesona dengan wajah cantiknya, saat dia berjalan, kulihat pantat montok berlenggak lenggok, sungguh membuat kontolku berdiri drastis, ingin aku masuk ke kantornya dan menyetubuhinya.
Cerita Sex Aku segera duduk di kursiku, setelah beberapa menit terbayang kecantikan dan kemontokan Bu Sandra, Nina, seorangsekretaris memanggilku, “Pak, dipanggil Bu Sandra ke kantornya sekarang, Pak”, “Oh, iya, segera”, aku tahu pasti karena kesalahan yang kubuat, tetapi akan kugunakan kesempatan itu dengan baik dengan melihat payudara
Bu Sandra dan wajahnya yang cantik itu, mumpung Pak direktur sedang di luar kota. Sudah banyak karyawan yang setelah keluar dari kantor Bu Sandra langsung ke toilet dan onani, mereka tak tahan melihat penampilan Bu Sandra yang sungguh mempesona.
Aku melangkah ke kantor dengan deg ” degan, tok, tok, tok, “Masuk, Pak Herman”, akupun segera masuk, dan kurasakan diriku gugup berhadapan dengan Bu Sandra, aku hanya bisa diam mendengarnya sambil mataku mengarah ke kemeja tipis ketat putihnya itu, dan kulihat BHnya kelihatan, membuat kontolku ngaceng, “Pak Herman,
Bapak tahu kenapa saya panggil ke sini””, “Tahu, Bu, karena kesalahan saya, kan””, “Betul sekali, dan kesalahan Bapak itu mengakibatkan kerugian besar, Bapak mau saya hokum atau saya pecat”””Oh, jangan, Bu, beri saya hukuman aja, apa saja, deh, tapi tolong jangan pecat saya”,
“Ok, tapi hukumannya sedikit berat”, kata Bu Sandra dengan senyum khasnya, tubuh Bu Sandra ramping, montok, berkulit putih sehingga tak tampak kalau dia berumur 30 tahun.
“Ayo, Pak, sekarang kita mulai hukumannya”, kata Bu Sandra dengan lembut, kontolku berdiri berat, aku tak memikirkan apa lagi hukuman itu, aku hanya berpikir untuk menyetubuhinya, tapi kutahan. “Pak Herman, sekarang buka bajunya!”, “Hah””Aku pura ” pura kaget,
padahal aku setuju saja, tuh, kalau telanjang di depan wanit cantik, “Saya bilang Pak Herman buka semua pakaian , itu hukuman pertama”, “Ehhmm, OK, deh Bu”segera kubuka pakaianku satu persatu sehingga kelihatanlah kontolku yang dari tadi menegang,
“Hah”punya Pak Herman lebih besar dari suami saya, ayo kita mulai hukuman kedua, Pak Herman membungkuk dulu”, aku hanya menuruti perkataan Bu Sandra, aku betul ” betul nafsu melihatnya.
“Ini hukuman kedua”, Bu Sandra berkata begitu sambil pergi ke belakang pantatku, dan ternyata dia memukul ” mukul pantatku dengan tangan halusnya dengan lembut, membuatku semakin nafsu, “Oke, sudah, Pak, ayo bapak baring ke sofa itu”, dia menunjuk sebuah sofa yang khususuntuk menerima tamu,
aku tak sabar menunggu hukuman ketiga, aku segera berbaring di sofa sehingga kontolku mengarah ke atas, “Ini hukuman kedua, siap ya, Pak””, aku hanya mengangguk kecil, Oh, ternyata Bu Sandra mengocok ” ngocok kontolku dengan lembut membuatku merasakan keikmatan super, “Ahhh, terus, Bu, Ahhh, enak, Bu”, sungguh nikmat kocokan Bu Sandra,
membuatku memejamkan mata, Crott, keluarlah spermaku yang tertumpah sebagian ke mukanya, “Maaf, Bu”, “Gak papa”, setelah membersihkan mukanya, kulihat nafsu Bu Sandra naik, buktinya nafasnya mendesah tak beraturan, begitu pun aku.
Bu Sandra kini memasukkan kontolku ke dalam mulutnya, dia mengemut dan menjilatinya dengan nikmat, tak terasa kaku, “Ahhh, enak, Bu”, tanpa kusadari, tanganku meremas payudaranya yang gede itu, Bu Sandra seperti membiarkannya, sehingga akupun lanjut meremas payudaranya. “Oke, kita lanjut ke hukuman keempat,
Bu Sandra mulai membuka pakaiannya satu persatu, membuat ku menelan ludah sambil meremas kontolku, tubuh Bu Sandra sangatlah indah, payudarnya yang besar itu memiliki putting berwarna kecoklatan, sedangkan mekinya berwarna kemerahan ditumbuhi bulu yang rapi.
Kini dia naik ke kursi dan menaruh vaginanya pas di atas kontolku, ini kesempatan untuk bersetubuh dengan Bu Sandra, pujaan dan bahan coli semua orang, setelah dia merasakn posisinya pas, dia memasukkan vaginany yang indah itu ke kontolku sehingga amblaslah semua kontolku dalamnya,
aku hanya berbaring menikmati permainannya, dia menikturunkan tubuhnyasendiri, “Akkkh, terus, Bu, nikmat, Bu, Ehhmmm”, “Iya, sayang”, sungguh sensasi luar bisa yang kurasakan, kontolku seperti dipijit oleh vaginanya sehingga aku memejamkan mata dan kudengar dia juga mendesah kenikmtan.
“Ahhhh, Pak, aku mau keluar, nih, kurasakan kontolku dibasahi oleh cairan hangat yang sungguh terasa nikmat, “Ayo, Pak, sekarang giliran bapak yang menghukumku, Bu Sandra berkata sambil berbaring ke sofa dan membuka kakinya lebar “lebar,
aku segera memegang kedua kakinya, dan kuarahkan kontolku pada vaginanya , setelah kontolku amblas ke dalam vaginanya, kupeercepat maju mundur, sehingga dia melingkarkan kakinya di belakangku sambil mendesah kenikmatan,
“Ahhhh, nimat banget, Pak, terusin , Pak, Ehhmm”, kupercepat memajumundurkan pantatku, terasa kontolku merasakan sensasi luar biasa lagi, vagina Bu Sandra ini sungguh luar biasa. “Ahhh, terus, Pak, Akkh, ya, begitu, Pak, Ahhh, aku mau keluar”,
kedua kalinya kontolku dibasahi oleh cairan hangat, tak lama setelah itu, kukeluarkan lagi caian spermaku ke dalam vaginanya, kami melakukan French Kiss selama lima menit pertanda kami menyukai permainan masing ” masing. Kami lalu berdiri, Bu Sandra memelukku dan berkata
“Pak, tolong jangan beritahu orang lain, ya”Aku akan lebih sering memanggil bapak”, “Oke de, Bu, aku memajukan kepalaku ke bibir seksinya, dia membalas ciumanku dengan mesra.
Aku segera keluar dari kantornya, aku sungguh senang waktu itu, aku menyetubuhi Bu Sandra, bu direktur yang dijadikan bahan onani semua orang, setelah itu aku sering dipanggil ke dalam kantor dan melakukan hubungan itu lagi,
aku sungguh betah bekerja di sini. Dan tentu saja kurasakan Bu Sandra mencintaiku, akupun begitu, tapi saying dia punya suami sehingga aku cukup memuaskannya saja.