Cerita XXX IGO Terbaru 2017 Terlentang Jadi Satu Ranjang

News Online Itil
Cerita XXX IGO Terbaru 2017 Terlentang Jadi Satu RanjangCerita sex terhot, cerita sex nyata terbaru, cerita panas bergambar
hot, cerita porn termewah, cerita hot terpopuler, cerita dewasa terkini
. Ceritanya saat itu Lia sedang menyelesaikan tugasnya di depan leptop, datanglah temannya yang bernama Fero dan Iwan masuk ke kamarnya, dengan sepengetahuan Lia kami bertiga sudah dibelakangnya dan membaca cerita yang di monitor.

Cerita Sex IGO Termewah 2017 Terlentang Jadi Satu Ranjang
Cerita, XXX, IGO, Terbaru, 2017, Terlentang, Jadi, Satu, Ranjang, cerita sex 2017, cerita dewasa terbaru 2017, cerita ngentot terkini 2017, cerita sex three some, cerita gangbang hot, cerita bokep terlengkap, cerita cerita sange, cerita ngentub, cerita baru panas, cerita 3 some, cerita thresome, cerita tresome

“Wah, ceritamu bikin horny loh..!” kataku yang diiyakan juga oleh Iwan dan Fero.

Kumpulan Cerita Ngentot Terbaru 2017, Yang membuat Lia kaget, Fero dan Iwan yang berdiri di samping kiri-kanannya membaca monitor sambil mengusap-usap celana bagian depannya yang nampak makin lama makin menonjol. Lia semakin kaget lagi sewaktu mereka secara bersamaan tiba-tiba membuka celana sekaligus CD-nya ke bawah, sehingga di kanan-kiri Lia muncul dua benda panjang menjulur ke depan. Rupanya mereka sudah tidak tahan membayangkan cerita di komputer Lia, apalagi melihat penampilan Lia malam itu yang hanya berdaster transparan.

Cerita Sex Top: Cerita XXX IGO Terbaru 2017 Vagina Gadis Mandarin

“Tuh kan, jadi keras nih punyaku.., ayo pegang..!” kata Iwan sambil menarik tangan Lia dan
ditempelkannya di batang penisnya sekaligus penis Fero.

“Eh, ngapain nih pada..?” tanya Lia sambil agak meronta.

“Udah deh, pegang aja..!” kata Iwan yang tiba-tiba menyusupkan tangannya ke daster Lia bagian atas terus ke bawah hingga menyentuh gundukan buah dadanya yang tak ber-BH itu.

Lia langsung menggeliat merasakan usapan tangan Iwan pada bagian sensitifnya yang menimbulkan sensasi tersendiri, sehingga Lia tidak lagi meronta dan malah menikmati genggaman tangannya pada batang penis Fero dan Iwan. Fero pun tidak mau kalah, tangannya ikut masuk menggerayangi buah dada yang kiri sambil memilin-milin lembut puting Lia yang semakin mengeras.

“Aaah.., ssshh..,” desahnya merasakan kenikmatan sambil tangannya terus menggenggam dan sesekali mengocok batang penis mereka.

Mereka serentak menghentikan kegiatannya, dan menyuruh Lia berdiri dari kursi menuju ke ranjangnya. Daster Lia yang sudah tidak karuan menyangga tubuhnya langsung terlepas bersamaan dengan tangan Fero yang menarik cepat tali dasternya.

Sambil memegangi tangan Lia, kini mereka dapat bebas melihat kemulusan tubuhnya yang tinggal berbalut CD mini itu.

Lia disuruh berhenti di dekat ranjangnya, dimana aku sudah duduk menunggu, duduk di pinggir ranjangnya tanpa busana. Lia semakin pasrah sambil berdiri waktu Fero dan Iwan merentangkan kedua tangannya, dan mulai menciumi dari mulai ujung jari hingga ke lengan bagian atas.

Bulu-bulu halus Lia langsung berdiri menerima perlakuan ini. Kecupan dan permainan lidah Fero dan Iwan di sepanjang kulit tangan Lia membuatnya seperti terbang melayang. Rintihannya semakin menggila sewaktu mereka menaikkan tangan Lia ke atas dan menyusupkan bibir-bibir mereka ke ketiaknya.

Jilatan-jilatan Fero dan Iwan yang belum pernah Lia rasakan sebelumnya itu, membuat Lia menggelinjang kegelian penuh rangsangan. Kepalanya yang menengadah ke atas langsung disambut dengan ciuman Iwan di samping leher dan telinganya, sementara Fero meneruskan jelajahan bibir dan lidahnya yang liar ke samping pinggang Lia.

Sementara tangannya di atas memegang kepala Iwan yang asyik menyusuri telinga dan tengkuknya, aku berdiri dari ranjang dan tak kusia-siakan buah dadanya yang membusung itu dengan kukecup lembut di sekitarnya. Putingnya yang mencuat kujilat, kukulum dan kuhisap bergantian yang membuat tubuhnya bergetar hebat menahan nikmat.

Desahan dan erangannya yang semakin mengeras tidak terdengar lagi, karena tiba-tiba Iwan membungkam mulut Lia dengan mulutnya yang liar sambil memiringkan kepala Lia. Mau tidak mau Lia melayani permainan bibir dan lidah Iwan yang menari-nari di dalam rongga mulutnya.

“Mmph… mmph..,” erangnya di tengah hebatnya serangan kami bertiga.

Sementara itu Fero sudah berada di bawah tubuh Lia yang asyik menciumi belakang batang kakinya mulai dari paha, betis hingga tumit kakinya. Tangan Fero yang tadinya meremas-remas pantat Lia, tiba-tiba begitu cepat turun ke bawah bersamaan dengan CD-nya, hingga akhirnya tak sehelai benang pun menempel di tubuh Lia. Pemandangan indah gundukan vagina Lia tidak kusia-siakan dengan bibirku yang sudah turun dari melumat buah dadanya menjadi ke perutnya.

Setelah puas memutar-mutarkan lidahku di seputar perut dan pusarnya, aku kembali duduk di pinggir ranjang dengan posisi wajahku berhadapan dengan vagina Lia. Tanganku kemudian menarik pinggulnya lebih mendekat ke arah wajahku, dan bibirku langsung mengecup gundukan vagina Lia dengan lembut yang membuatnya menggeliat merasakan sensasinya.

Tidak puas dengan itu, makin kuturunkan tubuhku ke bawah dengan posisi berlutut. Tanganku kemudian merenggangkan kakinya, hingga vagina Lia terbuka bebas menggantung di depan wajahku.

Tidak lama kemudian kubenamkan wajahku ke selangkangan Lia yang kemudian diikuti oleh usapan lidah Fero di seputar pipi pantatnya. Lia semakin hebat menggelinjang, apalagi sewaktu aku sudah mulai menjilat dan mengisap klitorisnya dari bawah yang membuat vaginanya semakin basah.

Lia sudah tidak tahan dan mencoba meronta, tapi kami malah semakin menggila. Tubuh Lia kami dorong ke ranjang, dan kusuruh menungging di pinggir ranjang dengan posisi kakinya menggantung. Iwan naik ke ranjang dan berlutut di depannya dengan penisnya yang mengarah ke wajah Lia. Tangan Iwan kemudian memegang rambut Lia dan menengadahkan kepalnya.

“Buka mulutmu..!” perintah Iwan yang segera diikuti, karena memang Lia sudah horny sekali, dan ingin melakukan apa saja.

Begitu mulutnya terbuka, masuklah batang penis Iwan yang tegang itu sedikit demi sedikit. Lia mulai merasakan nikmatnya mengemut penis Iwan dengan memaju-mundurkan kepala sesuai gerakan tangan Iwan di rambutnya.

“Ayo isep dan jilat sepuasmu..!” perintah Iwan lagi yang segera diikuti Lia dengan menjilati sepanjang batang penisnya yang divariasi dengan mengemut kepala penisnya.

Sambil terus menghisap, Lia merasakan ada sesuatu di bawah selangkangannya. Ternyata kepala Fero sudah menengadah di antara kedua paha Lia dengan posisi badannya berada di bawah ranjang. Bibir dan lidah Fero mulai beraksi dengan buasnya di vagina Lia.

News Online Itil

Yang membuat Lia semakin histeris adalah ketika aku menyambut goyangan-goyangan pantatnya yang mencuat ke atas dengan menyapukan lidahku ke belahan pantat Lia dengan sesekali menusukkan ujung lidahku ke lubang pantatnya.

Tanganku pun tidak mau tinggal diam, maju ke depan meremas-remas buah dadanya yang menggantung. Lengkaplah sudah bagian-bagian sentra kenikmatannya diserang habis-habisan. Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan indah ini.

Kutarik kepalaku dari pantatnya, dan kugantikan dengan menusukkan penisku ke vaginanya dari belakang. Dan untuk mempermudah genjotanku, Fero memindahkan kepalanya dari selangkangan Lia ke bawah buah dadanya yang menggantung, dan mulai menggeluti puting Lia dengan mulutnya.

Bersamaan dengan semakin cepatnya gerakan maju-mundur penis Iwan di mulut Lia, kupercepat juga sodokan penisku ke lubang vaginanya sambil mencengkeram keras pinggulnya. Sampailah pada erangan keras Lia diikuti dengan mengejangnya tubuhnya tanda mencapai puncak. Terasa hangatnya cairan di lubang vagina Lia yang diikuti dengan kencangnya otot-otot di situ yang menjepit penisku.

Tanpa istirahat, Iwan yang lalu mencabut penisnya dari mulut Lia, membaringkan dirinya dan menarik tubuh mulus Lia ke atasnya, hingga posisinya jadi berjongkok dengan vaginanya yang tepat berada di atas penis Iwan yang masih tegak berdiri.

Sesaat kemudian, terbenamlah penis Iwan bersamaan dengan diturunkannya tubuh Lia. Erangan Lia terdengar cukup keras merasakan nikmat, dan semakin memacunya untuk mempercepat pompaan pada penis Iwan.

Sementara itu, Fero yang menunggu giliran mengambil inisiatif dengan berdiri di samping Lia, dan memasukkan penisnya ke mulut Lia dengan memutar sedikit kepalanya. Vagina dan mulut Lia kembali bekerja keras memompa, sementara aku juga tidak tinggal diam dengan menarik kedua tangan Lia ke belakang, lalu menjilat-jilat putting di buah dada kirinya yang terguncang-guncang seirama naik-turunnya tubuhnya.

Rupanya Iwan mencapai puncaknya lebih cepat. Ia menekan tubuhnya ke atas yang diimbangi Lia dengan menahan ke bawah. Fero yang sudah tidak tahan penisnya dilumat, langsung mengambil inisiatif dengan mendorong tubuh Lia ke samping hingga merebah di ranjang.

Kedua tangan Lia direntangkan ke atas, hingga berpegangan pada ujung tiang ranjang, lalu kedua kakinya direntangkan, dan Fero ambil posisi di antara kedua paha Lia. Vagina Lia yang terbuka langsung dihujam oleh penis Fero yang masih basah bekas lidah Lia. Fero mulai menyodokkan penisnya dengan lembut yang membuat Lia mengerang dan berusaha mengimbangi dengan memutar-mutar pinggulnya.

Sementara itu, Iwan yang berada di samping Fero membantu merangsang Lia dengan menciumi, menjilat, dan mengulum jari-jari kaki Lia yang mulus itu. Bibir sensual Lia yang terus mengerang itu membuatku tidak tahan melihatnya. Bacaan sex top: Cerita XXX IGO Terbaru 2017 Kejadian di Atas Motor

Aku bergerak maju dan kukangkangi wajahnya, hingga penisku yang masih tegang berada tepat di depan mulutnya. Kuangkat sedikit kepalanya dan kudorong masuk penisku. Lia pun menyambut dengan ganas perlakuanku ini. Dihisap dan dikulumnya penisku dengan bibir dan lidahnya.

Genjotan penis Fero semakin cepat di bawah yang membuat Lia menggelinjang hebat.
“Mmmh.. mmph.. mmmph..,” teriak Lia tertahan penisku di mulutnya bersamaan dengan melengkungnya tubuh Lia ke atas.

Lia telah mencapai puncaknya bersamaan dengan Fero.

“Tunggu, aku juga mau keluar..!” kataku lagi sambil melepas penisku dari mulutnya dan mengocok penisku di depan bibirnya yang sengaja dibukanya lebar.

“Aaagghh..!” erangku yang bersamaan dengan semprotan maniku ke wajah dan mulut Lia.

Tak hanya itu, waktu semprotanku berhenti, langsung dikulumnya penisku lagi dalam-dalam yang membuatku terasa ngilu tapi nikmat sekali. Akhirnya kami berempat merebah jadi satu di ranjang dengan perasaan puas yang mendalam. Yang jelas kami semua merasakan ‘asyiknya rame-rame’, mirip dengan slogan iklan rokok di TV. – Itulah cerita cerita sex yang bisa saya sampaikan saat ini,
jangan lupa kunjungi website ini setiap hari karena beberapa kumpulan
cerita sex, cerita dewasa, cerita mesum, cerita porn 2017, cerita ngewe,
cerita panas, cerita ngentot, cerita horny, cerita bokep, cerita xxx,
cerita nyata esex esex
akan di update setiap harinya.

Itil Service
News Online Itil